Saya sekolah dari SD sampe SMA di sekolah yang terbaik di Tangerang, namun saat saya masuk kuliah saya gak masuk universitas yang terbaik. Saya kuliah di salah satu kampus swasta di Tangerang. Beda dengan teman-teman SMA saya. Mereka masuk UI, UGM, ITB dll. Saya masih menjalin komunikasi yang cukup baik dengan teman-teman lama saya, jadi saya cukup tau juga aktifitas mereka dan prestasi yang mereka raih. Ada yang dapet beasiswa ke luar negeri, merintis perusahaan sendiri, sukses di organisasi kampus masing-masing dll.
Melihat kenyataan tsb, saya merasa tertinggal jauh dengan mereka. Agak minder pada awalnya karena, yaaa memang jauh dengan apa yang saya tempuh dan hasilkan selama ini, saya belum menghasilkan apa-apa dibanding mereka. Sedikit terlintas dalam fikiran saya, “apakah keputusan saya masuk ke kampus saya adalah keputusan yang salah?”. Itu yang menggentayangi saya untuk beberapa saat yang lalu.
Saya menjalani kuliah tetap dengan semangat, aktif di berbagai organisasi, rajin dapet beasiswa daei luar maupun dari iternal kampus dan meraih IP yang tinggi. Namun setiap kali saya membandingkan dengan yang lain, saya terus merasa terbelakang. Inilah yang (jujur) terkadang sedikit meruntuhkan semangat yang saya bangun.
Suatu hari ibu saya bilang, “A, Tuhan itu maha adil, rezeki itu ga cuma jatuh ke tangan orang orang yang kuliahnya negeri, semua dibagi rata, udah ada jatahnya. Tinggal kamu aja tingkatin usaha sama berdoa yang bener.” Itu yang sekarang menjadi pedoman penting buat saya, dan sekarang saya yakin setiap manusia memiliki jalannya masing-masing, saya gak boleh merasa minder, yang penting sekarang adalah gimana usaha saya untuk meraih prestasi dan ditopang dengan doa.